HARMONY IN KAUMAN



Dalam memperingati 1 muharram, saka wisata tour and guide bersama dengan dinas pariwisata dan kebudayaan daerah istimewa yogyakarta, menggelar event yang bertajuk harmony in kauman. Pada salah satu rangkaian acara, terdapat kegiatan blusukan kampung untuk mengenalkan tempat-tempat bersejarah yang ada dikampung wisata kauman, serta beberapa potensi lain yang ada didalamnya.

Saka wisata tour and guide bersama dengan dinas pariwisata dan kebudayaan daerah istimewa yogyakarta, menggelar event yang bertajuk harmony in kauman . Event ini digelar dalam rangka memperingati satu muharram sebagai tahun baru islam .  Dalam event tersebut, diisi dengan beberapa rangkaian acara, diantaranya blusukan kampung, konser harmony, stand makanan tradisional yang ada di kauman.

Kegiatan blusukan kampung, dipimpin oleh  budi setiawan, selaku takmir masjid gedhe kauman. Yang mana beliau juga sangat memahami seluk beluk kampung kauman. Dalam kegiatan ini diikuti oleh beberapa perwakilan dari dinas pariwisata dan kebudayaan daerah istimewa yogyakarta dan juga beberapa warga. Dalam kegiatan blusukan kampung kauman ini, diajak untuk melihat tempat-tempat bersejarah yang ada dikampung kauman. Tempat-tempat tersebut diantaranya, perpustakaan yang berada disamping masjid gedhe kauman, setelah itu langsung menuju ke makam nyai ahmad dahlan, yang merupakan tempat peristirahatan terakhir istri dari kyai haji ahmad dahlan.
Kemudian para tamu diajak untuk melihat salah satu rumah yang masih menjual jamu tradisional, tidak hanya melihat saja namun para tamu juga disuguhkan jamu. Langgar kidoel kyai haji ahmad dahlan menjadi tujuan selanjutnya yang kemudian dilanjutkan ke langgar dhuwur dan pendopo tabligh yang ada di sebelahnya . Yang mana pendopo tabligh sebagai tempat diikrarkannya muhammadiyah untuk pertama kalinya.

Tujuan selanjutnya yakni mushola aisyiyah sebagai penanda kebangkitan keagamaan kalangan wanita. Mushola ‘aisyiyah yang diresmikan pendiriannya oleh kyai haji ahmad dahlan pada tahun 1922, merupakan ruang sholat khusus bagi kaum wanita yang diimami oleh seorang wanita. Tempat terakhir dari kegiatan blusukan kampung kauman ini, adalah monumen untuk mengenang para mujahid warga kauman yang diresmikan pada 23 rabiul awal 1416 hijrah nabi,20 agustus 1995.terlihat sebuah monumen syuhada fii sabilillah kauman darussalam, terukir nama 24 orang mujahid warga kauman di badan monumen yang insya allah ikhlas mengorbankan jiwa untuk mempertahankan kemerdekaan indonesia.
Kegiatan blusukan sudah ada sejak tahun 1990 yang mana kata blusukan berasal dari lokasi kampung kauman yang sangat padat dengan gang-gang kecil di dalamnya. Yang bertujuan untuk mempromosikan kampung kauman yang telah diremiskan sebagai kampung wisata pada tahun 2014.

Selain itu, kampung kauman memiliki beberapa potensi yang menyangkut pertumbuhan islam, muhammadiyah, dan juga potensi ekonomi. Yang mana pada masa itu masyarakat kauman merubah batik yang notabene adalah barang yang bernilai seni, kini menjadi barang yang diperdagangkan.