ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN EKONOMI KUNCI HADAPI PERSAINGAN GLOBAL

Meminjam ungkapan Bung Karno, "Jangan sampai kita jadi kuli di negeri orang, kuli juga di negeri sendiri", setidaknya kita harus menyiapkan dua hal yaitu Ilmu pengetahuan teknologi dan juga Ekonomi. Sudah 18 tahun Indonesia merasakan reformasi, dunia sekarang telah berbeda. Persaingan makin ketat dan semakin terbuka, oleh karena itu jika tidak mempersiapkan diri maka akan kalah bersaing.
Hal tersebut seperti dinyatakan Ketua MPR RI Dr. (H.C.) Zulkifli Hasan, S.E,M.M dalam Pidato Kebangsaan rangkaian acara Muktamar Nasyiatul Aisyiyah XIII di Spotorium UMY, Jumat (26/8) sore. Dalam pemaparannya tersebut, Zulkifli juga memberi materi tentang 4 pilar dalam kebangsaan yaitu, Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika dan  UUD 1945.
Beliau berpesan bahwa perlu usaha keras dan proses untuk menguasai dua hal tersebut. “Sebagai kader Muhammadiyah, saya berpesan agar mempelajari dua hal tersebut. Ilmu pengetahuan teknologi dan Ekonomi sangat menentukan apapun. Namun tidak ada jalan pintas untuk mengubah dua hal ini, perlu kesungguhan dalam mempersiapkannya. Jangan sampai negara kita kalah bersaing dengan yang lainnya,” tandasnya.
Sementara itu hadir juga Desy Ratnasari, anggota Komisi VIII DPR RI, yang dalam pemaparannya menyatakan bangga dan mengapresiasi Muktamar Nasyiatul Aisyiyah. “Saya bangga hadir di tengah-tengah kader Nasyiatul Aisyiyah hari ini.  Kehadiran kader-kadernya dari seluruh Indonesia  menunjukkan Nasyiatul Aisyah mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan anggotanya. Saya rasa nuansa Bhinneka Tunggal Ika juga terasa dalam ruangan ini,” paparnya.
“Seorang perempuan merupakan makhluk yang tangguh. Sebagai seorang ibu, pekerjaan yang dilakukan tidak ada habisnya. Selain mengurus anak, perempuan juga harus mengurus pekerjaan rumah tangga dan keluarganya. Saya harap dalam Muktamar ini, lahir perempuan-perempuan tangguh dari Nasyiatul Aisyah,”tambahnya
Dalam sambutannya, Dia juga mengajak para kader Nasyiatul Aisyah tentang pentingnya penguatan pendidikan kepada anak-anak. Peran Ibu dalam pendidikan anak harus dioptimalkan dengan peran ayah. ”Dalam rumah tangga, tidak cuma ibu yang berperan dalam pengajaran kepada anak-anak. Peran Ayah juga penting bagi pembentukan karakter. Jadi mari kita ajak para suami kita untuk ikut dalam pendidikan anak untuk menguatkan peran orang tua,”jelasnya
Dia juga berharap Nasyiatul Aisyah melahirkan kader-kader yang siap terjun di dunia politik. “Saya harap tagline Muktamar kali ini tidak hanya jadi kalimat semata namun diwujudkan dengan tindakan yang nyata. Dengan semangat Perempuan Muda Berkemajuan,  Mari kita tunjukkan eksistensi perempuan muda, khususnya di bidang politik.  Mari kita isi 30% kuota perempuan di DPR RI,”tutupnya.