Gedung induk Siti Walidah, yang berada di lingkungan kampus dua Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), telah diresmikan. Peresmian tersebut bertepatan dengan Dies Natalis UMS ke 58, dan peletakan batu pertama pembangunan masjid Sudalmiyah. Gedung tujuh lantai tersebut diresmikan, oleh ketua umum PP Muhammadiyah, Haidar Nasir.Upacara peresmian gedung induk Siti Walidah dihadiri oleh Din Syamsudin, ketua dewan pertimbangan majelis ulama indonesia (MUI), beserta civitas akademika. Gedung yang terdiri dari tujuh lantai tersebut memiliki total luas 17.500 m2. Selain sebagai pusat pelayanan, gedung Siti Walidah memiliki satu ruang kuliah dengan kapasitas 200 orang, dan 11 ruang kuliah dengan kapasitas 25 orang. Karena desain yang cukup rumit, perencanaan pembangunan gedung Siti Walidah dilakukan selama dua tahun. Pembangunan gedung yang dimulai pada bulan februari tahun 2015 tersebut, selesai tepat waktu yakni selama 19 bulan. Priyono Nugroho, ketua tim perencana arsitektur (TPA) mengatakan bahwa tim arsitektur sebagian besar melibatkan pihak internal UMS. Selain itu, beberapa alumni juga ikut terlibat. Nama Siti Walidah sendiri diambil dari nama istri K. H. Ahmad Dahlan, pendiri perserikatan muhammadiyah. bentuk bangunan gedung siti walidah terinspirasi dari logo muhammadiyah. Pembangunan gedung Siti Walidah dilakukan secara swakelola. priyono juga menegaskan bahwa UMS telah menabung cukup lama untuk membangun gedung induk tersebut.